Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Hayoo |
Dalam keseharian
kita baik atau burukpun selalu ada yang komentar, bahkan orang diem dan nggak
ngelakuin apa-apapun dikomentar, memang sih cyn, nggosip itu nikmat banget
(#heh). Pernah terlintas nggak? Disaat kita lagi ngomongin orang, tapi kamu
juga lagi diomongin orang, dan selama ini kamu jadi bahan pembicaraan tanpa
kamu ketahui?
Nggak enak memang
kalo apapun tentang diri kita dikomentarin, yang pertama kita dapetin pasti
kesel, apalagi kalo diomongin sama orang yang nggak kenal sama kita, pastinya
kita bakal bilang "Ah siapa sih dia, sesuka gue dong, gue ya gue, ribet
amat ngurusin gue, gue kan udah kurus kerempeng #herp POKOKNYA YANG BOLEH NILAI
GUE CUMA TUHAAAAAAAN", sementara sang penyindir pun bakal bilang "Loh
mulut-mulut gue, sesuka gue dong, bebas". Lagi-lagi, kita melibatkan Tuhan
yang hanya boleh menilai kita, wah egois dong, gimana kalo apa yang penyindir
bilang ke kita itu benar?
Lucu memang,
kadang ada orang yang bilang kalo nggak suka sama orang lain, dia bakal bilang
langsung, tapi akhirnya dengan yang cara tak langsung dan berakibat salah
paham, nah kalo kaya gini kacau banget, iya karena bakal sindir-sindiran terus
tanpa henti. Semua orang bebas berkomentar kok menurut saya, bebas
sebebas-bebasnya asal tidak sembarangan, apalagi kita tinggal di Indonesia,
lihat sila ke 4? Pengamalan supaya kita bebas berpendapat kan? Namun, sebelum
kita berkomentar, harus dilihat dulu, benar atau tidaknya, ada data-data yang
menunjang tidak (kok pelajaran--"), setelah itu? BOLEH NYINDIR
SEPUAS-PUASNYA!!! Eh gaboleh! Sebagai warga negara yang baik harus bilang
dengan hati-hati, jujur dan apa adanya, sayang sih, kita masih terhalang tembok
"gengsi dan canggung".
Uhm, kalo merasa
lagi diomongin dibelakang? Ya nggak papa, jangan dibales, keep kalem karena apa
yang dia katakan hanya kamu yang tau kebenarannya, atau yang sebenernya lagi di
omongin bukan kamu lagi tong :v. Soalnya kalo disindir balik, yah ruwet deh
gitu deh gak bakal nikah-nikah pokoknya. Atau kalo itu benar adanya, marah
dikit nggak papa, saya juga kalo disindir pasti bakal mangkel kok. Coba ke
belakang aja siapa tau banyak cucian numpuk, tenaga kalo marah lumayan loh. Kan
bisa dijadiin motivasi, pembakar semangat, mungkin aja ada yang harus kamu
perbaiki, tapi versi kamu aja, jangan terlalu mendengar apa yang mereka
bicarakan. Sebagai umpama artis, dia punya fans doang yang banyak, majunya
pasti bakal lambat, bakal ngerasa dipuja-puja terus nanti akhirnya besar
kepala, kalo ada hatersnya pasti ada motivasinya. Karena fans dan haters
bagaikan Ying & Yang. Tapi kamu jangan ngaku-ngaku punya haters, kamu bukan
Prilly Latuconsina! (apasih).
Karena disetiap
orang ada apa saja yang keluar dari mulut, entah benar atau tidak dan nggak
pernah berhenti. Misalnya saja seperti ini : Kapan sarjana? Kapan kerja? Kapan
nikah? Kapan rumah baru? Kapan punya anak? Kapan dia punya adik? Ijazahnya
dianggurin dirumah? Yang ngasuh anak siapa? Kapan ikut arisan RT? Kapan kirim
duit ke orang tua? Kapan anakmu disunat? Kapan gendong cucu? Kapan mati? Jadi,
kalo ada yang ngomongin kamu nggak papa, itu kan hak dia. Selain bisa menjadi
penyemangat namun tetep jangan kehilangan diri kamu sendiri, karena setiap
orang itu unik dan otomatis berbeda, kalo sama ya nakutin sih. Contoh kamu
jenis orang yang suka ceplas-ceplos, tapi tetap dikondisikan jiak berada di
lingkungan formal. Lakukan apa yang kamu suka, jangan bebal, tetep rendah hati
jangan menyakiti dan jangan mau jadi orang lain ingin lihat dalam artian
negatif, serta tetap berhati-hati. Misalnya kamu diomong "Kamu tuh nggak
pantes bareng kita, kamu katro, masa pake tas bekas pemberian mantan!",
maka jadiin mereka yang semakin nggak pantes bareng kamu karena besoknya
kamu malah pake tas karung , dendamlah dalam positif. Bagaikan anggota tubuh, semua yang ada di
dunia ini sudah pada tempatnya karena Tuhan mengatur sedemikian rupa.
Yang lain lagi,
misal kamu penulis nih, kamu udah nulis buku perdana, lalu setelah terbit kamu
bilang "Hanya Tuhan yang boleh menilai karyaku.", atau kalau kamu
Blogger kamu bilang "Hanya Tuhan yang boleh komentar postinganku."
Dapet? Jadi, pada akhirnya postingan ini biarlah Tuhan yang menilai.
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.