Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Kira-kira
setahun yang lalu saat masih di PMR, saya mendapat sosialisasi tentang Donor
Darah yang diadakan di UDD PMI Sokaraja Kab. Banyumas. Di sosialisasi tersebut
juga dihadirkan narasumber yang menderita penyakit Thalasemia (penyakit menurun
yang ditandai dengan gangguan dan ketidakmampuan memproduksi eritrosit dan
hemoglobin). Setelah itu saya diajak
berkeliling dari ruang ke ruang proses donor darah yang dilakukan di sini, yang
pertama registrasi, jika lolos persyaratan ke ruang donor darah, darah yang
sudah dimasukan kantong nantinya akan di cek 4 macam pengecekan apakah mengandung
virus atau penyakit yang berpotensi menular pada penerima, terus disimpan di
bank darah dan hanya tahan sekitar 4 minggu, banyak juga loh dari sekian
kantong-kantong yang nggak terpakai, padahal yang mahal itu ya kantongnya,dan
selama ini kita tau bahwa darah golongan O bisa ditransfus ke semua golongan
dan AB bisa menerima dari golongan darah apapun, ternyata bukan, jadi harus
sesuai, A dengan A, B dengan B, bisa bahaya soalnya kalo nggak cocok. Disini
juga saya diperlihatkan bagaimana sih kalo ada orang mau ambil darah, jadi
nanti orangnya registrasi, terus nunggu, dan orangnya itu bawa es batu buat jaga
darah dalam kantongnya, udah kaya es krim.
Selesai
berkeliling, diajak kalo misal mau ulang tahun yang ke 17 biar beda tuh kesini (yas birthday party? Just for 5) buat
donor darah. Dari sini, saya tertarik karena kurang lengkap rasanya jadi
anggota PMR tetapi belum donor. Dan sempat dua kali dateng ke UDD buat donor
darah, tapi nggak bisa karena hb kurang dari 12,5 yang pertama hb saya 12,4
(nyaris!) dan yang kedua 11,9. Sempet kecewa dong, orang mana yang mau niat
baik (sisa hidupnya jahat) tapi ada aja halangannya, jadi saya nyoba
deh, tahun depan, sebenernya mungkin-mungkin aja udah bisa donor darah
bulan-bulan selanjutnya, tapi takut juga hb nggak memenuhi. Sabtu kemarin,
selepas istighosah di sekolah, saya niatkan buat donor darah (karena saya
percaya abis istighosah vibrasi di darah baik, apasih) dan Alhamdulillah, donor
darah keturutan setelah setaun, saya masuk dalam kategori DDS atau Donor Darah
Sukarela dari ketiga kategori donor yang lain yaitu DDP dan DP.
1. Pendaftaran.
Begitu masuk
ke bagian donor darah, saya disuruh mengisi formulir berwarna kuning tentang
identitas diri dan riwayat-riwayat penyakit untuk nantinya diserahkan pada
petugas.
Tenang, ini bukan formulirnya. |
2. Pengecekan.
Disinilah hb
saya dicek, prosesnya mirip cek golongan darah sewaktu di sekolah, nanti jari
ditusuk jarum dan darah diambil untuk dimasukan ke alat pengukur hb, jangan
khawatir, sama sekali nggak sakit, lalu di tensi dengan hasil 110/80, lolos.
Ditanyai juga apakah hari ini dan kemarin minum obat, menstruasi terakhir untuk
perempuan (minimal satu minggu), cukup istirahat atau nggak dan saya sarankan
sarapan dulu sebelum donor. Syarat-syarat donor darah yang perlu kalian ketahui
adalah :
a. Usia 17-65 tahun
b. Berat badan minimal 45kg
c. Tidak dalam masa menstruasi/hamil/menyusui.
Sebenarnya boleh saja saat menstruasi, namun dengan minimal hb 13gr.
Sebenarnya boleh saja saat menstruasi, namun dengan minimal hb 13gr.
d. Kadar hb (haemoglobin) 12,5gr s/d 17gr, lebih dari 17gr nggak boleh,
karena darah terlalu kental juga membahayakan pendonor dan penerima
e. Sehat jasmani dan
rohani
f. Tidak sedang dalam
masa pengobatan
g. Tidak mengidap
penyakit yang menular lewat darah
Setelah lolos persyaratan
dikasih kartu donor, kartu parkir gratis 1x dan voucher makan! Ada 3 pilihan
makanan dan saya pilih paket 2, roti sama minuman, sebenernya paket 3 lebih
keren, tapi sayang, udah kenyang, Soto Sokaraja bruh, gratis pula.
3. Donor Darah.
Setelah dikasih kartu, nanti
disuruh nunggu, sayang kemarin saya nggak pinjem hp, hp saya rusak, nggak bisa
jepret-jepret. Lalu nanti dipanggil, suruh tiduran di sofa tidur, terus dicari
titik yang pas sama si mbak lalu ditusuk lagi, menurut saya nggak terlalu sakit
sih pas ditusuk sama jarumnya diambil, justru pas darahnya diambil nggak kerasa
apa-apa, trust meh, kecuali buat yang takut jarum mungkin bisa nangis, tapi
masa sih kalah sama penderita Thalasemia, tiap bulan disuntik, mahal pula, nikmat
mana lagi yang kau dustakan.
Proses donor ini sekita 10 menit, tapi bagian saya
lama banget, mungkin karena tangan kiri, lebih baik tangan kanan, sampai
ditinggal sama mbaknya ke ruang registrasi, kemarin petugasnya cuma satu, yang
donor lagi rame, saya di ruangan donor sampai kloter ke 2 karena lama. Terus
darahnya dikantong kelebihan dong ditinggal gitu? Nggak, disini mah udah
profesional semua, petugasnya ramah pula, nanti ada semacam alarm kalo kantong
udah terisi. Selama donor itu memang tangan yang sedang donor nggak boleh gerak
terlalu banyak, tangan yang satu? Masih bisa online, selfie lagi donor biar
kaya anak-anak jaman sekarang, setidaknya selfie lagi donor darah ini bukan
cuma pamer, tapi bisa motivasi orang lain juga, daripada selfie infus. Atau
kalo yang nggak kepengin pamer, bisa ngobrol sama pendonor-pendonor lain, saya
juga cerita-cerita ya rata-rata udah bapak sama ibu tapi mereka baik kok, udah
rutin donor darah, saya tanya-tanya tentang UDD ini juga dibimbing, ada juga
pemula seperti saya kemarin.
Jajan paket 2 |
4. Selesai.
Setelah proses selesai, saya
ngambil voucher makanan lalu pulang. Ditanyain juga ada pusing atau kesemutan
nggak, dari kemarin sampai sekarang Alhamdulillah nggak ada efeknya. Terus abis
donor udah gitu? Belom, memang sih prosesnya udah, tapi darah yang disana nanti
di cek HbsAg, HIV, HCV dan RPR, sesuai sosialisasi dulu, disuruh nunggu
sebulan, kalo sebulan nggak dapet surat itu artinya darah aman, kalo dapet
surat mungkin ada gangguan, tenang hasil pemeriksaan sifatnya rahasia. Misal
meskipun nanti ada gangguan, nggak papa, setidaknya toh udah niat. Dan untuk
jangka waktu donor darah adalah 76 hari kalo mau donor darah lagi, kalo terlalu
sering misal tiap bulan gitu, kondisi tubuh kita yang bakal bahaya. Dan sekitar
Maghrib, saya juga dapat sms seperti ini :
Gimana, tertarik
donor darah? Ada beberapa keuntungan agar semakin tertarik nih :
1. Sehat, karena
darah bakal diganti sama yang baru, maka darah juga lebih sehat, kalo sehat,
resiko kena penyakit jantung dan kolesterol minim.
2. Bantu orang lain,
tentu saja, kalo darah kita bisa buat bantu orang lain entah siapa, seneng kan,
mereka bisa punya harapan hidup lagi, melakukan hal yang lebih baik lagi. Darah
yang diambil itu cuma 350 cc, sekitar 7% dari tubuh kita, nggak ngaruh
banget.
3. Selain gratis,
dapat makanan dan parkir gratis. Kalo kita cek 4 macam di laborat itu ya bisa
ratusan ribu. Kalo lagi ulang tahun yang beda donor aja, ajak temen-temen,
makanan gratis, gratis...
4. Pahala, ini pasti
guys, sampai kalian baca ini sampai akhir, udah berapa banyak yang meregang
nyawa? Masih mikir 2 kali buat bantu
orang lain?
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.