Daftar Isi Postingan [Tampilkan]
Tak
menampik fakta bahwa akhir-akhir ini saya merasa beberapa pihak dari brand-brand tertentu gencar menggaet
para blogger sebagai media promosi mereka dan mulai kompleks. Dimulai dari
smartphone, alat-alat rumah tangga, produk kencantikan bahkan film. Bloggerpun
sudah mulai menjamur, tak seminim dahulu. Makanya, bukan hanya pasar aja yang
ketat dalam MEA, para blogger pun sekarang berkompetisi ketat dalam menayangkan
konten yang menarik dan menyuguhkan tampilan yang adem dan bikin betah.
Blog
juga sudah mulai dijadikan salah satu metode pembelajaran dalam
sekolah-sekolah. Dampak positifnya, berawal dari cinta pertama a.k.a tugas
inilah yang memunculkan bibit-bibit blogger. Karena memang, menurut saya, blog
adalah platform yang sangat menyenangkan dan lebih bermanfaat daripada wasting time nggak produktif dengan chatting, upload dan stalking. Kendati demikian, namanya
tugas hanyalah tugas, jika telah rampung dengan
tugas ngeblog ya sudah, kebanyakan
blog ditinggal begitu saja dengan berisi tugas copy paste dan sumber link.
Nggak hanya beberapa anak, namun
banyak. Ini didasarkan dengan pengalaman sendiri saat SMK dan ada tugas bikin
blog, setelah selesai, coba, berapa yang masih rajin rawat blog? Dari 32 anak hanya
sekitar 6, dan yang aktif pun hanya dua. Ya, mungkin nggak telaten, disangka ribet, buang materi dan waktu, belum ada yang mengarahkan asyiknya ngeblog atau nggak suka. Juga mungkin saja kepribadian yang memengaruhi, introvert yang lebih bisa santai, lebih tenang dan fokus dalam menulis misalnya.
Padahal kalo dikembangkan kan bisa bagus, seperti contoh blog milik Kevin Anggara. Kadang saya suka kasihan dengan blog-blog yang ditinggalkan begitu saja. Iya,
karena saya pernah merasakan. Skip.
Padahal
eh padahal, manfaat ngeblog itu banyak banget. Dimulai dari nambah temen, pengalaman,
jaringan, duit, referensi buku, film, tempat bahkan jodoh. Salah satu manfaat
yang akhir-akhir ini saya rasakan (karena dulu nggak sadar) yaitu lebih
menumbuhkan minat baca. Iya! Suatu waktu, tiba-tiba terlintas “Eh, kalo saya
nggak ngeblog, saya nggak tau ini, nggak tau ini, nggak tau ini. Padahal cuma
modal blogwalking! Super”.
Pernah
sih mikir, ternyata modal jadi blogger “lumayan” juga ya, nggak cuma modal
materi seperti: uang, pulsa, Wi-Fi, kamera untuk travel blog, uang makan untuk blog kuliner, peralatan video untuk
yang suka nge-vlog, beserta perawatan laptop dan de el el, juga pikiran tentang
bagaimana membuat konten dan desain yang bagus, yang enak di mata dan menarik
pembaca setia. Namun eh namun, ngeblog juga jadi kegiatan yang menantang kemampuan
kita sendiri dan belajar menikmati sebuah proses.
who needs a boyfriend when you have a cat and a blog?
Pengalaman
saya sih, dulu pengin nyoba Alexa dibawah satu juta, setelah dua tahun baru
keturutan, pengin dapet “sesuatu-yang-berbentuk-fisik-dan-dapat-digunakan” yang
berasal dari ngeblog, juga kesampaian selama setelah dua tahun. Lama memang, namun untungnya, dalam proses itu
ngeblog begitu menyenangkan.Target demi target terlalui, lalu target pengin
nraktir temen dari ngeblog yang belum keturutan, pengin kopdar komunitas
blogger, dan masih banyak target pengin-pengin yang lainnya. Nah, sebuah bentuk kecil dari kehidupan juga.
Banyak target kita dalam hidup kan?
Ngeblog
juga bagaimana kita belajar mendeadline diri
sendiri, seperti, satu minggu setidaknya satu post. Harus sudah ngedraft,
jadwal blogwalking, cari referensi,
bikin blog post bersuasana baru,
perbaiki tulisan, catet ide, memanage waktu kapan harus
nge”hobi” atau beraktivitas, dan lain-lain. So, buat adek-adek
pelajar yang lepas dari tugas blog, penasaran apa itu blog atau buat yang punya
blog tapi nggak dirawat. Come on! Saatnya rombak blog! Siapa tau, jodoh dan rejeki ada di sini.
***
Tidak ada komentar
Halo, terima kasih sudah berkunjung!^^ Mohon klik 'Notify Me/Beri Tahu Saya' utk mengetahui balasan komentar via email.